Nama; Chairunissa Syafwinia N
Nim ; 161301125
Kelompok 8
Nama Anggota:
Muhammad Nugraha Zati 161301082
Yustika Rahma Hasibuan 161301092
Nabila Khairul Husna 161301118
Chairunissa Syafwinia N 161301125
Eunieke Silitonga 161301136
Felix Wijaya 161301141
Shawaliah Catur Wardhani 161301142
Psikologi Pendidikan - Perkembangan Anak dan Remaja
PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA
1. Masa kanak-kanak
awal / masa pra sekolah adalah periode dari akhir masa bayi sampai umur 6
tahun.
· Masa
negativis, yaitu masa dimana anak-anak suka membangkang karena mereka merasa
sudah pintar dan sudah bisa melakukan segala hal dengan sendiri. Masa ini mulai
berkurang saat memasuki usia 6 tahun
· Masa
bermain, yaitu dimana anak-anak lebih aktif dalam hal bermain. Macam-macam pada
masa bermain ini yaitu:
a. Unoccupied
behavior
b. Onlooker
behavior
c. Solitary
dependent play
d. Parallel play
e. Associative
play
f. Cooperative
play
· Masa
eksplorasi, yaitu dimana anak-anak mulai menyelidiki tentang lingkungannya.
Pada tahap ini rasa ingin tahu anak-anak meningkat.
· Masa meniru,
yaitu dimana anak-anak akan lebih sering meniru apa yang terjadi di lingkungan
yang dia tempati. Mereka akan meniru tanpa tahu apa arti yang mereka tiru itu,
dan mereka tidak tahu apakah itu baik atau buruk untuk di tiru.
Tahap perkembangan kanak-kanak awal
· Tahap perkembangan kognitif, tahap ini
dikemukakan oleh Piaget (pra-operasional). Tahap ini anak mulai
merepresentasikan dunia dengan kata dan gambar. Kata dan gambar ini
merefleksikan peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui koneksi informasi
indrawi dan tindakan fisik.
Tahap ini memiliki ciri-ciri, yaitu:
a. Belajar
menggunakan bahasa
b. Cara berpikir
bersifat egosentris
Pemikiran pra-operasional bisa dibagi lagi menjadi 2 sub
tahap : funsi simbolis dan pemikiran intuitif.
· Tingkat
perkembangan moral, dikemukakan oleh Kohlberg (prakonvensional). Pada tingkat
ini terdapat dua tahap, yaitu:
a. Tahap 1 :
orientasi hukuman
b. Tahap 2 :
orientasi ganjaran
Pendidikan pra-sekolah
Pada tahap ini pendidikan anak-anak sedang berada di tingkat
TK (taman kanak-kanak). Pada saat berada di TK ini lah kepribadian anak di
bentuk. Pengajaran di TK guru perlu memerhatikan tujuan program belajar dan
ruang lingkup kegiatan belajar anak. Tujuan program kegiatan belajar TK adalah
membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan keterampilan,
dan daya cipta anak didik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan
pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Sedangkan ruang lingkup program
kegiatan belajar TK meliputi pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan
pengembangan moral pancasila, agama, disiplin, perasaa/emosi, dan kemampuan
bermasyarakat, serta pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan yang
dipersiapkan oleh guru meliputi kemampuan pengembangan kemampuan berbahasa,
daya pikir, daya cipta, keterampilan dan jasmani. Untuk mencapai tujuan itu,
perlu digunakan metode pengajaran yang sesuai bagi pendidikan anak TK.
2. Masa kanak-kanak
akhir (midle dan late childhood), masa ini dimulai sejak umur 6 tahun sampai
matang secara seksual (setara dengan usia tingkat SD). Pada 1-2 tahun terakhir
adalah masa pubertas mereka. Anak-anak mulai menguasai keahlian membaca, menulis,
dan menghitung. Prestasi menjadi tema utama dari kehidupan anak dan mereka
semakin mampu mengendalikan diri. Dalam periode ini, mereka berinteraksi dengan
dunia sosial yang lebih luas di luar keluarganya dan pengaruh teman sebaya
mulai dominan.
Tahap perkembangan kanak-kanak akhir:
· Tahap
kognitif : operasional konkret, pemikiran operasional konkret mencakup
penggunaan operasi. Ciri-ciri nya:
a. Mampu
berpikir logis tentang objek dan kejadian
b. Menguasai
konvensi jumlah dan berat
c. Mampu
mengklasifikasikan objek
· Tingkat
perkembangan moral : konvensional
a. Tahap 3 :
orientasi “good boy/ girl”
b. Tahap 4 :
orientasi otoritas
· Pada teori
Erikson kanak-kanak berada pada tahap industry vs inferiority. Inisiatif anak
membuat mereka berhubungan dengan banyak pengalaman baru. Saat masuk SD, mereka
menggunakan energinya untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan intelektual.
Masa ini adalah masa dimana anak paling bersemangat untuk belajar, saat imajinasi
mereka bekembang. Bahaya di masa sekolah dasar ini adalah munculnya perasaan
rendah diri (inferioritas), ketidakproduktivan, dan inkompetensi.
Pendidikan tingkat SD
Pada masa ini anak-anak telah memasuki pendidikan tingkat SD
hingga memasuki tingkat SMP. Pada tingkat ini anak diberikan sejumlah materi
atau mata pelajaran yang harus dikuasai. Pada tingkat ini, anak (siswa)
merupakan anak didik yang perlu untuk diarahkan, dikembangkan dan dijembatani
ke arah perkembangannya yang bersifat kompleks. Maka dari itu pendidikan di SD
pada hakekatnya merupakan pendidikan yang lebih mengarahkan dan lebih banyak
memotivasi siswa untuk belajar. Hal tersebut karena siswa sekolah dasar
merupakan anak yang unik dan perlu perhatian. Latar belakang keunikan mereka terlihat
pada perubahan berbagai aspek baik sikap, gerak, dan intelegensinya sehingga
mempengaruhi perkembangannya.
Ada dua aspek kebutuhan siswa SD, yaitu kebutuhan eksternal
dan internal. Kebutuhan eksternal telah mengarah kepada kebutuhan peralatan
alat-alat sekolah. Sedangkan kebutuhan internal lebih mengacu kepada semangat
yang timbul pada diri masing-masing siswa untuk lebih terpacu dan termotivasi.
3. Masa remaja
(adolescense). Masa ini berlangsung mulai usia 11/12 -18/24 tahun.
Beberapa perkembangan yang akan terjadi pada masa ini,
yaitu:
· Perkembangan
fisik : tubuh mereka akan mengarah ke bentuk badan orang dewasa
· Perkembangan
seksual : mulai aktifnya hormon seksual, yaitu menarche dan polutio
· Perkembangan
heteroseksual : pada masa remaja, mereka mulai tertari pada lawan jenis
· Perkembangan
emosional : emosi tidak stabil, berubah-ubah dan cenderung meledak-ledak
· Perkembangan
kognitif : operasional. Ciri-cirinya:
a. Mampu
berpikir logis mengenai sesuatu yang abstrak
b. Menaruh
perhatian tentang masa depan, konsep ideologis, dan membuat hipotesis
c. Pola pikir
cenderung egosentris
· Perkembangan
identitas diri (identity vs role confusion). Pada tahap ini remaja berusaha
untuk mencari tahu jati dirinya, apa makna dirinya, dan kemana mereka akan
menuju. Mereka beehadapan dengan banyak peran baru dan status dewasa (seperti
pekerjaan dan pacaran).
· Perkembangan
moral, pada masa remaja kebanyakan yang timbul adalah tingkat konvesional namun
sebagian sudah past konvensional.
a. Tahap 5 :
orientasi kontak sosial
b. Tahap 6 :
orientasi asas etis
Pendidikan tingkat SMP
Pada masa ini
anak-anak telah memasuki masa remaja dan berada di tingkat pendidikan SMP. Pada
tingkat SMP ini juga pengetahuan mereka akan lebih dikembangkan lagi. Siswa di
berikan materi untuk memperdalah ilmu pengetahuan, selain itu juga mereka di
didik untuk menjadi orang yang lebih bertanggung jawab.
Tujuan
pendidikan tingkat SMP, yaitu (1) meningkatkan kompetensi dasar siswa di bidang
akademis, sesuai dengan tuntutan kurikulum. (2) mengembangkan potensi
intelektual, moral, dan spiritual siswa. (3) menumbuhkembangkan potensi sosial
dan kebangsaan siswa. (4) mempersiapkan siswa secara mantap untuk dapat
melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
0 komentar:
Posting Komentar