Minggu, 02 Juli 2017

Tes Standar dan Evaluasi

Diposting oleh Chairunissa Syafwinia N di 06.22

Tes Standar dan Evaluasi


Pengertian Tes standar

Tes standar atau tes yang dibakukan mengandung prosedur yang seragam untuk menentukan nilai dan administrasinya. Tes standar bisa membandingkan kemampuan murid dengan murid lain pada usia atau level yang sama , dan dalam banyak kasus perbandingan dilakukan di tingkat nasional. 

Tujuan Tes Standar

Tes standar biasanya bertujuan untuk:
1.      Memberikan informasi tentang kemajuan murid
Tes standar merupakan sumber informasi tentangseberapa baik prestasi dan kemampuan murid. Tanpa tes eksternal dan objektif, giri di kelas akan kesulitan untuk mengetahui seberapa baikkah kemampuan murid dibandingkan dengan murid di sekolah lain.
2.      Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan murid 
Tes standar dapat memberikan informasi tentang kekuatan dan kelemahan pembelajaran murid. Misalnya, murid yang kurang bagus dalam pelajaran membaca mungkin diberi satu atau lebih tes standar untuk mengetahui letak kelemahannya secara tepat
3.      Memberikan bukti untuk penempatan murid dalam program khusus
Tes standar di gunakan untuk membuat keputusan tentang apakah murid diizinkan masuk ke program spesifik atau tidak, misalnya, di SMA, tes standar bisa dipakai untuk menentukan materi matematika apa yang mesti dipelajari murid secara lebih mendalam
4.      Memberikan informasi untuk merencanakan atau meningkatkan pengajaran atau intruksi
Bersamaan dengan informasi lain, nilai dari tes standar dapat dipakai oleh guru dalam membuat keputusan tentang intruksi. Misalnya, skor murid pada tes membaca standar pada awal masuk sekolah dapat membantu guru unuk menentukan pada level manakah murid harus diberi pengajaran membaca
5.      Membanu administrator mengevaluasi program
Tes standar yang revelan diberikan kepada murid untuk melihat bagaimana kinerja di bawah program baru yang misalnya ingin di buat oleh sebuah instutusi sekolah
6.      Memberi akuntabilitas
Sekolah dan guru diharapkan bertanggung jawab atas pengajaran mmuridnya. Tes standar kini mulai dipakai untuk menentukan efekifkah sekolah dalam menghabiskan dana dalam proses belajar.
Perhatian terhadap akuntabilitas telah memunculkan tes berbasis standar (standards-based test), yang memilai kemampuan/ keahlian yang harus dimiliki murid sebelum mereka naik ke kelas berikutnya atau ke jenjang universitas. Contohnya, UN atau SBMPTN. 
Tes beresiko tinggi adalah tes yang menggunakan cara sedemikian rupa yang  mengandung konsekuensi penting bagi murid, mempengaruhi  keputusan seperti apakah anak tersebut naik kelas atau lulus
Kriteria untuk Mengevaluasi Tes standar

1)      Norma
Untuk memahami kinerja murid individual dalam suatu tes, kinerjanya itu perlu dibandingkan dengan kinerja dari kelompok norma (norm group) yakni kelompok dari individu yang sama, yang sebelumnya telah diberi ujian oleh penguji. Tes ini dikatakan didasarkan pada norma nasional (national norm) apabila kelompok norma itu terdiri dari representasi murid secara nasional.  Tes standar juga mengandung norma kelompok spesial, yaitu norma yang terdiri dari nilai tes untuk subkelompok dari sampel nasional dan norma lokal, yang membandingkan kinerja murid dengan murid lain dari kelas yang sama
2)      Validitas
Validitas adalah sejauh mana sebuah tes mengukur apa yang hendak diukur dan apakah inferensi tentang nilai tes itu akurat atau tidak. Terdapat tiga tipe validitas: 1) validitas isi, yaitu kemampuan tes untuk mencakup sampel isi yang hendak diukur, 2) validitas kriteria, yaitu kemampuan tes untuk memprediksi kinerja murid saat diukur dengan penilaian atau kriteria lain, 3) validias konstruk, yaitu sejauh mana bukti bahwa sebuah tes mengukur konstruk tertentu
3)      Reliabilitas
Reabilitas berarti sejaub mana sebuah prosedur tes bisa menghasilkan nilai yang konsisten dan dapat direprodusi. Reabilitas dapat diukur dengan beberapa cara, antara lain test retest reliability (sejauh mana sebuah tes menghasilkan nilai yang konsisten dan dapat direproduksi), Alternate-form realibility(reliabilitas ditentukan dengan memberikan bentuk yang berbeda dari tes yang sama terhadap murid yang sama untuk mengamati seberapa konsistennya skor), split-half reliability (reliabilitas yang dinilai dengan membagi item tes menjadi dua bagian, item ganjil dan genap)
4)      Keadilan
Tes yag adil (fair) adalah tes yang tidak bias (unbiased), dan tidak diskriminatif. Tes itu tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti gender, etnis atau faktor subjektif seperti bias penilai


Tes Kecakapan Dan Prestasi

       Ada dua tipe utama tes standar: tes kecakapan (aptitude) dan tes prestasi (achivement). Tes kecakapan adalah tipe tes yang digunakan untuk memprediksi kemampuan murid untuk mempelajari suatu keahlian atau menguasai sesuatu dengan pendidikan dan training tingkat lanjut, sedangkan tes prestasi adalah tes yang dimaksudkan untuk mengukur apa yang telah dipelajari atau keahlian apa yang telah dikuasai murid.
Jenis-jenis Tes Prestasi Standar
•         Survey Batteries (tes pokok persoalan individual yang didesain untuk murid level tertentu)
•         Tes untuk subjek spesifik (Tes prestasi  untuk menilai keahlian dibidang tertentu)
•         Tes Diagnostik (Tes yang bertujuan untuk menentukan kebutuhan pembelajaran spesifik, sehingga kebutuhan dapat dipenuhi melalui instruksi reguler atau remedial)


0 komentar:

Posting Komentar

 

aesthetically pleasing Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos

>