Sabtu, 08 April 2017

Diposting oleh Chairunissa Syafwinia N di 21.37
Intelegensi 

Definisi

Intelegensi adalah salah satu milik kita salah satu milik kita yang paling berharga, tetapi bahkan orang yang paling cerdas sekalipun tidak sepakat tentang apa intelegensi itu. Berbeda dengan berat atau tinggi badan dan usia, intelegensi tidak bisa diukur secara langsung. Pandangan Awan tentang Intelegensi

Beberapa pakar mendeskripsikan intelegensi sebagai keahlian untuk memecahkan masalah (problem-solving). Yang lainnya mendeskripsikannya sebagai kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup. Juga, sebuah definisi intelegensi yang didasakan pada teori Vygotsky harus jugas memasukkan faktor kemampuan seseorang untuk menggunakan alat kebudayaan dengan bantuan individu yang lebih ahli.

Inteligensi bagaikan listrik, mudah diukur namun hampir mustahil untuk didefinisikan

Definisi intelegensi menurut tokoh
  • Lewis Madison Terman: kemampuan seseorang untuk berpikir secara abstrak
  • Edward Lee Thorndike: kemampuan dalam memberikan respon yg baik dari pandangan kebenaran atau fakta Pandangan Awan tentang Intelegensi
  • David Wechsler: inteligensi sebagai totalitas kemampuan seseorang utk bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir secara rasional, serta menghadapi lingkungan dengan efektif
  • Flynn: kemampuan berpikir secara abstrak dan kesiapan untuk belajar dari pengalaman Ciri-ciri Perilaku seseorang yang berintelegnsi tinggi

Pandangan Awam tentang Intelegensi

Kemampuan untuk memahami dan menyelesaikan problem mental dengan cepat, kemampuan mengingat, kreativitas tinggi dan imajinasi yang berkembang

  • Ciri-ciri perilaku seseorang yang berintelegensi tinggi
Kemampuan untuk memahami dan menyelesaikan problem mental dengan cepat, kemampuan mengingat, kreativitas tinggi dan imajinasi yang berkembang

  • Ciri-ciri Perilaku seseorang yang berintelegensi rendah
Perilaku lamban, tidak cepat mengerti, kurang mampu menyelesaikan problem mental yang sederhana 


Faktor-faktor Intelegensi
Beberapa pendapat yang mendasari tentang pengertian intelegensi secara detail, akan dipaparkan sebagai berikut:

a. Teori Uni Faktor atau Teori Kapasitas Umum
Teori William Stern ini hanya berisi satu faktor, yaitu kapasitas umum (G). G yang dimiliki secara natural dapat memecahkan multi problem. Semua orang lahir dengan jumlah G yang berbeda, dan lingkungan seseorang akan menentukan aktivitas yang dianggapnya paling baik (Hendyat, 2002).

b. Teori Dua Faktor
Teori Charles Spearman ini berisi dua faktor,yaitu kapastias umum (g) yang berfungsi dalam setiap tingkah laku mental individu dan intelegensi khusus (s) menentukan tindakan-tindakan mental untuk mengatasi permasalahan. Orang yang memiliki jumlah serta jenis faktor G yang luas akan memiliki kapasatas untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan (Wasty, 1990).

c. Teori Sampling
Menurut teori Godfrey H. Thomson ini, intelegensi merupakan berbagai kemampuan sampel. Manusia menguasai berbagai bidang pengalaman, masing-masing bidang hanya dapat dikuasai sebagian saja, dan ini mencerminkan kemampuan mental manusia yang terbatas (Wasty, 1990).

d. Teori Kemampuan Mental Primer atau Teori Multi Faktor
 Thurstone (dalam Hidayat, 2002) menyebutkan bahwa faktor-faktor intelegensi sebagai kemampuan mental primer yang terdiri atas kemampuan: verbal, numerikal, ruang, memori, penalaran, penguasaan kata, dan kecepatan perseptual 



Tes Intelegensi
Tes inteligensi adalah tes yang digunakan untuk mengukur inteligensi seseorang. Tes ini ada bermacam-macam karena adaya perkembangan ilmu. Tes yang baik haruslah reliable dan valid. Orang yang pertama membuat tes untuk mengukur intelektual seseorang adalah Sir Francis Galton

Tes Individual 
  • Tes Binet

Pada tahun 1904 Menteri Pendidikan Perancis meminta psikolog Alfred Binet untuk menyusun metode guna mengidentifikasi anak-anak yang tidak mampu belajar di sekolah. Tes ini disebut Skala 1905. Tes ini terdiri dari 30 pertanyaan, mulai dari kemampuan untuk menyentuh telinga hingga kemampuan untuk menggambarkan desain berdasarkan ingatan dan mendefinisikan konsep abstrak. 
Tes Binet-Simon memperhitungkan 2 hal, yaitu:
  • Umur kronologis (chronological age –CA), yaitu umur seseorang sebagaimana yang ditunjukkan dengan hari kelahirannya atau lamanya ia hidup sejak tanggal lahirnya
  • Umur mental (mental age –MA), yaitu umur kecerdasan sebagaimana yang ditunjukkan oleh tes kemampuan akademik.

Pada tahun 1912, William Stern menciptakan konsep:
     Intellegence Quotient (IQ) =

         IQ = MA/CA X 100
  • Jika usia mental sama dengan usia kronologi maka IQ = 100
    • Bila usia mental diatas usia kronologis maka IQ > 100
    • Bila usia mental di bawah usia kronologis makan IQ < 100

  • Skala Wechsler
Ini adalah tes inteligensi yang dibuat oleh Wechsler Bellevue tahun 1939. Tes ini memperkenalkan IQ verbal dan IQ performance. Tes ini ada 3 macam, yaitu:  

  • Wechsler Preschool and Primary Sale of Intelligence (WPPSI-R) (4-6,5 tahun)
  • Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC-R) (6-15 tahun)
  • Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS-R) (16 tahun ke atas)

Tes Wechsler meliputi dua sub, verbal dan performance (tes lisan dan perbuatan, serta keterampilan). Tes lisan meliputi pengetahuan umum, pemahaman, ingatan, mencari kesamaan, hitungan dan bahasa. Sedangkan tes keterampilan meliputi menyusun gambar dan sandi (kode angka-angka).Tes Wechsler ini berbeda dengan tes Binet. Dalam tes Binet diadakan pertandingan antara MA dan CA, sedangkan dalam tes Wechsler tes IQ hanya semata-mata hasil dari MA saja. Namun keduanya sama-sama dilakukan secara perorangan.


Tes kelompok
  • Lorge -Thorndike Intelligence Tests
  • Kuhlman - Anderson Intelligence Tests
  • Otis-Lennon School Mental Abilities 


Perbedaan Tes Individu dan Tes Kelompok

TES INDIVIDU 
TES KELOMPOK
Kurang ekonomis
Lebih nyaman bagi anak
Pemahaman murid akan lebih baik 
Ekonomis
Dapat menyusun laporan individual
Pemahaman murid mungkin terbatas
Dapat mengukur tingkat kecemasan murid
Tidak dapat disusun laporan individual

Tidak dapat mengukur  tingkat kecemasan murid

Menginterpretasi skor tes IQ


  • Jauhi pandangan stereotipe dan perkiraan negatif tentang murid
  • Jangan gunakan tes IQ sebagai ukuran utama untuk kompetensi
  • Berhati-hati dalam menginterpretasikan makna dari seluruh nilai IQ

0 komentar:

Posting Komentar

 

aesthetically pleasing Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos

>